Jumat, 26 Agustus 2011

Siapak Anda Sebenarnya ?


Who is me?
Where is I come from?
Where is I will going on?
What is the purpose of it?

       Pertanyaan-pertanyaan diatas adalah sebagian kecil dari banyaknya pertanyaan yang seharusnya kita jawab dan pahami untuk mengetahui hakikat keberadaan kita di jagad raya ini. Mungkin terlihat pertanyaan yang tidak penting, bagi orang yang tak mau tahu dirinya. Padahal sebenarnya pertanyaan itu adalah sesuatu untuk kita jawab untuk mengetahui kebenaran diri kita yang benar adanya.
       Untuk mengawali coretan yang akan mengisi lampiran demi lampiran, kita akan sedikit mengulas tentang diri kita sebenarnya. Karena untuk melanjutkan ke bacaan-bacaan berikutnya tidak akan dan sulit untuk kita memahaminya jika kita tidak tahu akan hal ini.
       Agar tidak terlalu banyak cenat-cenut dalam pikiran anda tentang pertanyaan-pertanyaan diatas, maka kita kilas balik satu demi satu.
       Siapakah aku? Siapakah anda? Siapakah mereka? Pertanyaan yang jarang bahkan tak pernah terdengar bukan? Sahabatku yang ihsan, pernah dengar dalam ilmu kimia tentang partikel atom bukan? Atom itu pertikel terkecil dari suatu senyawa. Karena kecilnya sehingga tidak bisa dibagi lagi dalam bentuk apa pun. Diri kita ini ibarat sebuah atom yang yang berukuran teramat kecil itu. Kita ini hanyalah mahluk yang kecil yang tidak punya daya apa-apa di hadapan Tuhan Allah Azza Wa Jalla, Tuhan semesta Alam.
       Berbicara tentang manusia tidak aka nada habisnya. Kajian ini teramat panjang untuk kita gambarkan. Adapun beberapa pendapat tentang manusia itu sendiri  :
o   Pendapat pertama : manusia adalah mahluk Allah, tiupan ruh yang suci yang tidak seorang pun yang mengetahui hakikat ruh selain Allah karena ruh adalah urusan-Nya.
o   Pendapat Kedua : Pendapat para kaum materialis dan para pengingkar mengatakan bahwa manusia adalah bagian dari tanah, cairan yang dipancarkan oleh tulang punggung dan dilemparkan ke rahim.
       Begitu banyak opini-opini tentang manusia. Memang pencarian pengetahuan tentang manusia adalah sebuah kajian yang tak akan pernah habisnya bahkan hingga penghujung waktu dunia.  Pada hakikatnya manusia dapat dilihat dari tahaoan nafs, keakuan diri, ego yang pada tahapan ini semua membentuk kesatuan diri yang actual, kekiniann dan dinamik, dan aktualisasi kekinian yang dinamik yang bearada dalam perbuatan dan amalnya. Secara subtansial dan moral manusia lebih jelek dari pada iblis, tetapi secara konseptual manusia lebih baik karena manusia memiliki kemampuan kreatif. Tahapan nafs hakekat manusia ditentukan oleh amal, karya dan perbuatannya, sedangkan pada kotauhid hakekat manusai dan fungsinya manusia sebagai ‘adb dan khalifah dan kekasatuan aktualisasi sebagai kesatuan jasad dan ruh yang membentuk pada tahapan nafs secara aktual. (Musa Asy’ari, Filsafat Islam, 1999)
Bagian Esensi Dan Eksistensi Manusia
       Dari uraian diatas kita bisa member jawaban dari setiap pertanyaan diatas. Kita (manusia) adalah mahluk ALLAH, datang dari ALLAH, kembali kepada ALLAH, dan tujuannya adalah ALLAH.
"Ketika  Tuhan  mereka  berfirman  kepada para malaikat: Aku hendak membentuk seorang manusia dari lempung,  dari  lumpur yang  diacu;  bila Aku telah membentuknya secara selaras dan meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka sujudlah kepadanya."  (QS 16 :28-29)

Hanya Saja !!!

Kemarin Kutemukan Dirimu
Berjalan dalam setapak pilu
Menyongsong lagu sendu
Hingga lenyap sang waktu

Mungkin takkan bersua lagi
Sampai Fajar bergumam cinta
Mungkin takkan lagi
Sampai Mentari Menyapa

Hanya saja...
Kau terlalu dini
Hanya saja...
Kau belum bersemi

Kau bisa jadi Hero
Seperti sang maestro
Berjalan begitu anggun
Terlirik mata segan

HANYA SAJA..!!!

Rabu, 03 Agustus 2011

Sebuah Catatan

mulut kaku dalam sebuah hadap
rangkaian kata membeku
bagai terkunci
tak mampu berkutip

hari semakin larut
cahaya pun semakin menghilang
hingga kini masih terbungkam
dalam bertutur

kan kugoreskan sebuah kata
dengan tinta tak berwarna
di lembaran putih kosong
dalam sebuah catatan hati