Apakah kamu mengalami kesulitan dalam belajar
bab Termokimia? Kalau jawaban kamu “Ya” maka saya rasa kamu wajib untuk
membaca kelanjutan artikel ini. Gimana dengan kamu yang sudah lancer
mengerjakan soal-soal Termokimia? Saya rasa teruskan saja membaca
artikel ini, barangkali saja bisa menambah referensi kamu, tul kan he he
he hehe.
Menurut pengalaman saya ada 4 macam rumus utama yang bisa digunakan untuk menyelesaikan soal-soal termokimia, yaitu:
1. Rumus Kalorimeter
Rumus ini sering dipakai apabila kita ingin mencari
energi panas yang dihasilkan dari pencampuran dua buah larutan atau
untuk mencari energi panas yang terlibat dalam reaksi yang dilakukan
dengan menggunakan calorimeter. Contoh soal seperti ini misalnya larutan
NaOH dicampur dengan larutan H2SO4 dan kemudian kita disuruh mencari
panas netralisasi, atau suatu zat dibakar dalam calorimeter kemudian
panas yang dihasilkan ditransfer dalam air didalam calorimeter dan kita
disuruh mencari panas pembakaran zat tersebut.
Oh ya jika diketahui kalor jenis ( c ) zat maka
gunakan rumus Q=mc? T tapi kalau yang diketahui kapasitas panasnya ( C )
maka gunakan rumus Q=C? T
2. Rumus Entalpi Pembentukan
Rumus ini dipakai apabila dalam soal kita disuruh
mencari entalpi suatu reaksi dan yang diketahui adalah data-data entalpi
pembentukan dari masing-masing spesies dalam reaksi. Contoh tipe soal
dengan penyelesaian rumus ini adalah sebagai berikut:
“Hitung entalpi reaksi A + B -> C + D jika diketahui entalpi pembentukan A =….KJ/mol, B= …KJ/mol, C = …KJ/mol dan D=…KJ/mol”
3. Rumus Energi Ikatan
Rumus ini dipakai untuk menyelesaikan soal-soal yang
diketahui data energi pemutusan ikatan / data pembentukan ikatan. Contoh
dari soal ini adalah sebagai berikut:
“Hitung reaksi CH4 + O2 -> CO2 + H2O jika diketahui data energi ikatan C-H = …KJ, O=O=…KJ, H-O=…KJ dan seterusnya.”
4. Rumus mencari entalpi reaksi dengan dasar hukum Hess
Soal-soal dengan penyelesaian seperti ini tandanya
adalah terdapat data sejumlah reaksi dan akhirnya kita disuruh mencari
entalpi reaksi tertentu. Cara nya adalah dengan mengatur kembali
reaksi-reaksi yang ada sehingga jika reaksi-reaksi tersebut dijumlahkan
amaka akan kita peroleh reaksi yang ditanyakan. Contoh soalnya adalah
memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
Nah yang perlu diingat disini adalah bahwa data entalpi yang ditulis di buku adalah dalam satuan KJ/mol, contohnya entalpi pembentukan CO2 adalah ?H = -394 KJ/mol, ini berarti pembentukan 1 mol CO2 akan membebaskan energi sebanyak 394 KJ. Jika di dalam soal yang ditanyakan misalnya 0,5 mol, 2 mol, atau 3 mol maka tentunya kamu harus mengkonversi terlebih dahulu besar entalpi i“ hitunglah entalpi reaksi A + E -> B + F jika diketahui;A + D -> C + B ?H = …KJ/mol
B + D -> F ?H = …KJ/mol
E + F -> C + D ?H = …KJ/mol”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar