Selasa, 26 Juli 2011

Renungan Malam Aa Gym

kita tidak tau tinggal berapa lama lagi malaikat maut sudah berada dihadapan kita mungkin, diantara kita ada yang tinggal beberapa puluh tahun, beberapa tahun atau malah ini pertemuan terakhir antar kita, kita akan meninggalkan apapun yang kita cintai
mau pulang kemana? 
saudaraku, mau pulang kemana?
didunia ini hanya mampir,
tempat yang kita diami ini akan didiami oleh manusia  lainya suatu saat,
mau pulang kemana?,

tidak kah kita rindu ingin berjumpa dengan Allah nanti,
harusnya hari-hari yang kita jalani hari-hari yang penuh dengan perbekalan untuk pulang kita,
mau kemana?
dikubur kita hanya ditemani secarik kain kafan dan kita akan mempertanggung  jawabkan sekecil apapun yang kita lakukan tidak ada yang luput,
tidak ada sekecil apapun hati yang terluka selain akan mendapat balasanya

Sepatutnya kita menghitung setiap hari yang kita jalani
sepatutnya kematian adalah yang selalu kita ingat agar niat kita selalu benar melakukan apapun,
andaikata malam ini malaikat maut menjemput kita apakah kita sudah siap?
andaikata besok kita sudah menjadi mayat, mudah-mudahan ada yang mengurus jasad kita,
mungkin kita  kan terbaring diruang tamu
berbahagialah bagi yang keluarganya orang-orang shaleh,
lebih berbahagia lagi apabila dishalatkan anak-anaknya,
kasihan benar yang anak-anaknya durhaka, tidak mengerti mengurusi jasad ibu bapaknya malah sibuk memperebutkan warisan,
hati-hatilah menjelang tidur siapa tau kita tidak akan bangun lagi.
Kenanglah saat kita diusung kerumah kita, gelar, pangkat, jabatan tidak dapat menunda walau sesaat
kita diusung kepekuburan, perlahan dimasukan keliang lahat, dimiringkan ke kiblat, kenanglah saat tanah mulai mengubur diri kita, tinggal batu nisan yang ada diatasnya, tidak lama, orang-orang akan meninggalkan kubur, kita tinggal sendiri,
demi Allah saya bersumpah pasti malaikat kubur akan datang
wahai manusia malang apa yang kaulakuan selama mampir sebentar?
mana harta yang mati matian kaucari?
kedudukan yang mati-matian kau raih?
mana gelar? mana anak buahmu?
demi Allah tidak ada yang menemani kecuali  amal-amal kita
mungkin shalat berusaha  menjadi cahaya tapi luluh karna shalat kita jarang khusyu’  kening engan bersujud, kalaupun kening bersujud hati tidak sujud,
mungkin sedekah kita akan berusaha menjadi cahaya dikubur kita tapi kita sedekah hanya sisa uang saja, itupun yang tidak berharga bagi kita
belum lagi kebatilan dan kezaliman yang kita lakukan
tubuh penuh dengan makanan haram dan harta-harta rampasan 
mata jelalatan penuh maksiat,
siksa kubur itu benar-benar ada saudaraku
adil, Allah maha adil, kita menghianati Allah dan kita dapatkan getahnya nanti.

Rabb, andai suatu saat malaikat maut menjemput kami, kami mohon kepdaamu cabutlah nyawa kami setelah bekal kami cukup,
cabutlah nyawa kami dengan penuh kasih sayang, husnul khatimah, ketika lisan ini menyebut namamu, ketika air mata menetes merindu kepadamu , ketika kami berjuang dijalanmu
ya Allah, jadikan kepulangan kami benar-benar kepulangan yang engkau ridhai,
ya Allah, hanya Engkau yang Maha Tahu segala galanya
kami berlindung hanya kepada-Mu jangan pernah kami berlingdung kepada selain-Mu putuskan hati kami dari selainmu yang Allah,       
jangan  pernah biarkan kami terhindar dengan berharap kepada mahluk-Mu,
jangan pernah hati kami gentar kepada siapapun apapun selain-Mu,
hanya Engkau segalanya bagi kami, apa artinya hidup kami jika tidak mengenalmu,
mau kemana lagi hidup ini, hanya Engkau segala-galanya ya Allah
ya Allah jangan biarkan dunia ini menyilaukan kami,
titipkan kami dunia yang bisa jadi bekal kami pulang kepada-Mu

Tidak ada komentar: